LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOLOGI
Praktikum Ke : III (tiga)
Hari, Tanggal :
Kamis, 04
April 2013
Materi : Pemeriksaan widal cara slide
Tujuan : Untuk
mengetahui diagnosa penyakit typus
Metode : Aglutinasi
Prinsip : Antigen apabila direaksikan dengan antibody spesifik
maka akan terjadi gumpalan.
Alat dan bahan :
1.
Slide khusus widal
2.
Tangkai pengaduk
3.
Clinipet
4.
Yellow tip
5.
Rotator
6.
Tissue
Reagen :
Suspensi kuman yang telah dilemahkan terdiri dari:
H antigen yaitu : Salmonella
typhi H
Salmonella
paratyphi A-H
O antigen yaitu : Salmonella typhi O
Salmonella
paratyphi A-O
Salmonella
paratyphi B-O
Salmonella
paratyphi C-O
LANDASAN TEORI
Tes widal adalah tes serologi anggapan untuk demam atau demam anteric
undulant. Dalam kasus infeksi Salmonella, ini adalah demonstrasi agglutinating
antibody melawan antigen O-somatikdan H-Flageller dalam darah. Untuk
brucellosis, hanya antigen O-somatik yang digunakan.
Prinsip pemeriksaan adalah reaksi aglutinasi
yang terjadi bila serum penderita dicampur dengan suspense antigen Salmonella
typhosa. Pemeriksaan yang positif ialah bila terjadi reaksi aglutinasi
antara antigen dan antibodi (agglutinin). Antigen yang digunakan pada
tes widal ini berasal dari suspense salmonella yang sudah dimatikan dan diolah
dalam laboratorium. Dengan jalan mengencerkan serum, maka kadar anti dapat
ditentukan. Pengenceran tertinggi yang masih menimbulkan reaksi aglutinasi
menunjukkan titer antibodi dalam serum.
Tekhnik
pemeriksaan uji widal dapat dilakukan dengan dua metode yaitu uji hapusan/
peluncuran (slide test) dan uji tabung (tube test). Perbedaannya,
uji tabung membutuhkan waktu inkubasi semalam karena membutuhkan teknik yang
lebih rumit dan uji widal peluncuran hanya membutuhkan waktu inkubasi 1 menit
saja yang biasanya digunakan dalam prosedur penapisan. Umumnya sekarang lebih
banyak digunakan uji widal peluncuran. Sensitivitas dan spesifitas tes ini amat
dipengaruhi oleh jenis antigen yang digunakan. Menurut beberapa peneliti uji
widal yang menggunakan antigen yang dibuat dari jenis strain kuman asal daerah
endemis (local) memberikan sensitivitas dan spesifitas yang lebih tinggi
daripada bila dipakai antigen yang berasal dari strain kuman asal luar daerah
enddemis (import). Walaupun begitu, menurut suatu penelitian yang mengukur
kemampuan Uji Tabung Widal menggunakan antigen import dan antigen local,
terdapat korelasi yang bermakna antara antigen local dengan antigen S.typhi O
dan H import, sehingga bisa dipertimbangkan antigen import untuk dipakai di
laboratorium yang tidak dapat memproduksi antigen sendiri untuk membantu
menegakkan diagnosis Demam tifoid
Pada pemeriksaan uji widal
dikenal beberapa antigen yang dipakai sebagai parameter penilaian hasil uji
Widal. Berikut ini penjelasan macam antigen tersebut :
- Antigen O
Antigen O merupakan somatik yang
terletak di lapisan luar tubuh kuman. Struktur kimianya terdiri dari
lipopolisakarida.
- Antigen H
Antigen H merupakan antigen yang
terletak di flagela, fimbriae atau fili S. typhi dan berstruktur kimia protein.
S.
- Antigen Vi
Antigen Vi terletak di lapisan
terluar S. typhi (kapsul) yang melindungi kuman dari fagositosis dengan
struktur kimia glikolipid, akan rusak bila dipanaskan selama 1 jam pada suhu
60°C, dengan pemberian asam dan fenol.
- Outer Membrane Protein (OMP)
Antigen OMP S
typhi merupakan bagian dinding sel yang terletak di luar membran sitoplasma dan
lapisan peptidoglikan yang membatasi sel terhadap lingkungan sekitarnya. OMP
ini terdiri dari 2 bagian yaitu protein porin dan protein nonporin.
CARA KERJA
1. Siapkan slide khusus widal yang bersih
2. Pada bagian
slide teteskan serum sebanyak 20 mikroliter menggunakan clinipet.
3. Teteskan antigen
H,A-H pada tiap bagian slide dan digoyang selama 1-2 menit diatas rotator
4. Setelah selesai
dengan antigen H lalu dilanjutkan dengan antigen O dengan cara yang sama.
INTERPRETASI
HASIL
Positif (+) à Bila terjadi aglutinasi
Negatif (⎼) à Bila tidak terjadi aglutinasi
HASIL
PENGAMATAN
Antigen
Salmonella typhi
H à
Positif (+),terjadi aglutinasi.
Antigen Salmonella
paratyphi A-H à Positif (+),terjadi aglutinasi.
Antigen Salmonella
paratyphi A-O à Positif (+),terjadi aglutinasi.
KESIMPULAN
Antigen H, A-H, A-0 POSITIF
terjadi aglutinasi kualitatif.
Daftar
Pustaka :
Dani, Hamril, dkk.2008.Diktat Imunologi dan Serologi.
http://id.wikipedia.org/wiki/Widal
Palembang,
04 April 2013
Mengetahui, Praktikan,
Dosen pembimbing
1. Drs.
Refai Ibrahim, M.Kes
2. Hamril
Dani, AMAK, S.Pd. Veronica Nina
Miyora S
3. Dr.
H. Billy Setianegara, MPHM PO.71.34.011.048
4. Yusnelli,
AMAK, S.Pd.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar