Selasa, 09 April 2013

Laporan Praktikum Imunologi (Pemeriksaan widal cara slide)


            LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOLOGI

Praktikum Ke             : III (tiga)
Hari, Tanggal              : Kamis, 04 April  2013
Materi                        : Pemeriksaan widal cara slide
Tujuan                        : Untuk mengetahui diagnosa penyakit typus
Metode                      :  Aglutinasi
Prinsip                        : Antigen apabila direaksikan dengan antibody spesifik maka akan terjadi gumpalan.
Alat dan bahan           :
1.      Slide khusus widal
2.      Tangkai pengaduk
3.      Clinipet
4.      Yellow tip
5.      Rotator
6.      Tissue

Reagen                                    :
Suspensi kuman yang telah dilemahkan terdiri dari:
H antigen yaitu :         Salmonella typhi H
                                                Salmonella paratyphi A-H
O antigen yaitu :         Salmonella typhi O
                                                Salmonella paratyphi A-O
                                                Salmonella paratyphi B-O
                                                Salmonella paratyphi C-O


LANDASAN TEORI
            Tes widal adalah tes serologi anggapan untuk demam atau demam anteric undulant. Dalam kasus infeksi Salmonella, ini adalah demonstrasi agglutinating antibody melawan antigen O-somatikdan H-Flageller dalam darah. Untuk brucellosis, hanya antigen O-somatik yang digunakan.
             Prinsip pemeriksaan adalah reaksi aglutinasi yang terjadi bila serum penderita dicampur dengan suspense antigen Salmonella typhosa. Pemeriksaan yang positif ialah bila terjadi reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi (agglutinin). Antigen yang digunakan pada tes widal ini berasal dari suspense salmonella yang sudah dimatikan dan diolah dalam laboratorium. Dengan jalan mengencerkan serum, maka kadar anti dapat ditentukan. Pengenceran tertinggi yang masih menimbulkan reaksi aglutinasi menunjukkan titer antibodi dalam serum.
Tekhnik pemeriksaan uji widal dapat dilakukan dengan dua metode yaitu uji hapusan/ peluncuran (slide test) dan uji tabung (tube test). Perbedaannya, uji tabung membutuhkan waktu inkubasi semalam karena membutuhkan teknik yang lebih rumit dan uji widal peluncuran hanya membutuhkan waktu inkubasi 1 menit saja yang biasanya digunakan dalam prosedur penapisan. Umumnya sekarang lebih banyak digunakan uji widal peluncuran. Sensitivitas dan spesifitas tes ini amat dipengaruhi oleh jenis antigen yang digunakan. Menurut beberapa peneliti uji widal yang menggunakan antigen yang dibuat dari jenis strain kuman asal daerah endemis (local) memberikan sensitivitas dan spesifitas yang lebih tinggi daripada bila dipakai antigen yang berasal dari strain kuman asal luar daerah enddemis (import). Walaupun begitu, menurut suatu penelitian yang mengukur kemampuan Uji Tabung Widal menggunakan antigen import dan antigen local, terdapat korelasi yang bermakna antara antigen local dengan antigen S.typhi O dan H import, sehingga bisa dipertimbangkan antigen import untuk dipakai di laboratorium yang tidak dapat memproduksi antigen sendiri untuk membantu menegakkan diagnosis Demam tifoid
Pada pemeriksaan uji widal dikenal beberapa antigen yang dipakai sebagai parameter penilaian hasil uji Widal. Berikut ini penjelasan macam antigen tersebut :
  • Antigen O
Antigen O merupakan somatik yang terletak di lapisan luar tubuh kuman. Struktur kimianya terdiri dari lipopolisakarida.
  • Antigen H
Antigen H merupakan antigen yang terletak di flagela, fimbriae atau fili S. typhi dan berstruktur kimia protein. S.
  • Antigen Vi
Antigen Vi terletak di lapisan terluar S. typhi (kapsul) yang melindungi kuman dari fagositosis dengan struktur kimia glikolipid, akan rusak bila dipanaskan selama 1 jam pada suhu 60°C, dengan pemberian asam dan fenol.
  • Outer Membrane Protein (OMP)
Antigen OMP S typhi merupakan bagian dinding sel yang terletak di luar membran sitoplasma dan lapisan peptidoglikan yang membatasi sel terhadap lingkungan sekitarnya. OMP ini terdiri dari 2 bagian yaitu protein porin dan protein nonporin.
CARA KERJA
1.  Siapkan slide khusus widal yang bersih
2. Pada bagian slide teteskan serum sebanyak 20 mikroliter menggunakan clinipet.
3. Teteskan antigen H,A-H pada tiap bagian slide dan digoyang selama 1-2 menit diatas rotator
4. Setelah selesai dengan antigen H lalu dilanjutkan dengan antigen O dengan cara yang sama.
INTERPRETASI HASIL
        Positif (+) à Bila terjadi aglutinasi
        Negatif () à Bila tidak terjadi aglutinasi
HASIL PENGAMATAN
        Antigen Salmonella typhi H                    à Positif (+),terjadi aglutinasi.
        Antigen Salmonella paratyphi A-H         à Positif (+),terjadi aglutinasi.
        Antigen Salmonella paratyphi A-O         à Positif (+),terjadi aglutinasi.

KESIMPULAN
Antigen H, A-H, A-0 POSITIF terjadi aglutinasi kualitatif.

Daftar Pustaka :
Dani, Hamril, dkk.2008.Diktat Imunologi dan Serologi.       
http://id.wikipedia.org/wiki/Widal


                                                                                  Palembang, 04 April 2013
Mengetahui,                                                                Praktikan,
Dosen pembimbing


1.   Drs. Refai Ibrahim, M.Kes
2.   Hamril Dani, AMAK, S.Pd.                                 Veronica Nina Miyora S
3.   Dr. H. Billy Setianegara, MPHM                         PO.71.34.011.048
4.   Yusnelli, AMAK, S.Pd.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar